Selasa, 28 April 2015

Perjalanan Terjauh

WAHAI anakku …
Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid
Betapa banyak orang yang kaya raya tidak sanggup untuk mengerjakannya. Jangankan sehari lima waktu, seminggu sekali pun terlupa. Tidak jarang pula seumur hidup, tidak pernah singgah ke sana.
Orang pintar dan pandai pun sering tidak mampu melkukannya. Walaupun mereka mampu mencari ilmu hingga ke universitas di Eropa, Australia, ataupun Amerika.
Mampu melangkahkan kaki ke Jepang, Cina dan Korea dengan semangat yang membara, namun ke masjid, tetap saja perjalanan yang tidak mampu mereka tempuh, walaupun telah bergelar Dr. Filsafat
Pemuda yang kuat dan bertubuh sehat yang mampu menakluki puncak Gunung Guntur Garut dan Cikuray Garut juga Everest pun sering mengeluh ketika diajak ke masjid.
Alasan mereka pun beragam. Ada yang berkata sebentar lagi, ada yang berkata takut dikata alim.
Maka berbahagialah dirimu, wahai anakku. Bila dari kecil engkau telah terbiasa melangkahkan kaki ke masjid.
Karena bagi kami, sejauh manapun engkau melangkahkan kaki, tidak ada perjalanan yang paling kami banggakan selain daripada perjalananmu ke masjid.
Biar kuberitahu rahasianya kepadamu. Sejatinya perjalananmu ke masjid adalah perjalanan untuk menemui Rabmu. Itulah perjalanan yang diajarkan oleh Nabi serta perjalanan yang akan membedakanmu dengan orang-orang yang lupa akan Rabnya.
Maka lakukanlah, walaupun engkau harus merangkak dalam gelap subuh, demi mengenal Rabbmu. []

Selasa, 01 Oktober 2013

USTAD YUSUF MANSYUR ( HIKMAH ) DIBALIK DOA YG BELUM DIKABULKAN

Ada seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah. Orangnya sholeh. Ibadahnya baik. Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum. Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia panjatkan, belum terkabul juga.

Dia melihat teman kantornya. Orangnya biasa saja. Tak istimewa. Sholat masih bolong-bolong.

Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang dia doain, semuanya dipenuhi. Orang sholeh ini pun heran. Akhirnya, dia pun dateng ke seorang ustadz. Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang sulit terkabul padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah dapat apa yang dia inginkan.

Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana? Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.

Kalau pengamennya yang dateng rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz.

Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah betah ndengerin doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu kamu dalam waktu yang lama. Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul. Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo doamu cepet dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini?

Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta.

Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah. Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi.

Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat, nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ.

Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka buruk kepada Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya.

Minggu, 07 April 2013

Keajaiban sujud dalam sholat



Apabila anda sedang mengalami stress, atau tensi anda naik, atau pusing yang berkepanjangan, atau mengalami nervous (salah satu jenis penyakit penyimpangan perilaku berupa uring-uringan, gelisah, takut, dll). Jika anda takut terkena tumor, maka sujud adalah solusinya…. Dengan sujud akan terlepas segala penyakit nervous dan penyakit kejiwaan lainnya. Inilah salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Muhammad Dhiyaa’uddin Hamid, dosen jurusan biologi dan ketua departemen radiasi makanan di lembaga penelitian teknologi radiasi.

Sudah lumrah bahwasannya manusia apabila mengalami kelebihan dosis dalam radiasi, dan hidup di lingkungan tegangan listrik atau medan magnet, maka hal itu akan berdampak kepada badannya, akan bertambah kandungan elektrik di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, Dr. Dhiyaa’ mengatakan bahwa sesungguhnya sujud bisa menghilangkan zat-zat atau pun hal-hal yang menyebabkan sakit.

Pembahasan Seputar Organ Tubuh
Dia adalah salah satu organ tubuh… dan dia membantu manusia dalam merasakan lingkungan sekitar, dan berinteraksi dengan dirinya, dan itulah tambahan dalam daerah listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh tubuh menyebabkan gangguan dan merusak fungsi organ tubuh sehingga akhirnya mengalami penyakit modern yang disebut dengan “perasaan sumpeg”, kejang-kejang otot, radang tenggorokan, mudah capek/lelah, stress … sampai sering lupa, migrant dan masalah menjadi semakin parah apabila tanpa ada usaha untuk menghindari penyebab semua ini, yaitu menjauhkan tubuh kita dari segala peralatan dan tempat-tempat yang demikian.

Solusinya ???
Harus dengan mengikuti sesuatu yang diridhai untuk mengeliminir hal itu semua, … yaitu dengan bersujud kepada Satu-satunya Dzat yang Maha Esa sebagaimana kita sudah diperintah untuk hal itu, dimana sujud itu dimulai dengan menempelkan dahi ke bumi (lantai). Maka di dalam sujud akan mengalir ion-ion positif yang ada di dalam tubuh ke bumi (sebagai tempat ion-ion negatif). dan seterusnya sempurnalah aktivitas penetralisiran dampak listrik dan magnet. Lebih khusus lagi ketika sujud dengan menggunakan 7 anggota badan (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua kaki) maka dalam posisi ini sangat memudahkan bagi kita menetralisir dampak listrik dan magnet.

Diketahui selama penelitian, agar semakin sempurna proses penetralisiran dampak itu semua, maka sujud harus menghadap ke Makkah (Masjid Ka’bah), yaitu aktivitas yang kita lakukan di dalam shalat (qiblat). Sebab Makkah adalah pusat bumi di alam semesta. Dan penelitian semakin jelas bahwa menghadap ke Makkah ketika sujud adalah tempat yang paling utama untuk menetralisir manusia dari hal-hal yang mengganggu fikirannya dan membuat rileks.
Subhanallah, ….pengetahuan yang menakjubkan.
silakan disharre smga bermanfaat bagi sahabat yang lain.
blog rki renungan n kisah inspiratif http://nowilkirin.blogspot.com/

Jumat, 08 Maret 2013

DOA SEORANG PENCARI CINTA

Ya Allah, jika aku jatuh cinta cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintaiMu..
Ya Hafiizh..,jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku padaMu

Ya Mujiibu..! Jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu, agar tidak terjatuh aku dalam JURANG CINTA SEMU

Ya Baarii…,jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dari hatiMu….

Ya Jaami’u…, jika aku rindu, rindukanlah pada seseorang yang merindui syahid di jalanMu…

Ya Khobiiru…, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurgaMu…

Ya Wahhaabu…, Jika aku menikmati cinta kekasih Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirMu…

Ya Aziizu…, jika aku jatuh hati pada kekasih Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada Mu….

Ya Haadiy…, jika Kau halalkan aku merindui kekasihMu, jangan biarkan aku melampai batas, sehingga melupakan aku pada cinta- hakiki dan rindu abadi hanya kepadaMu…

Ya ‘Aliimu…, Engkau mengetahui bahwa hati ini telah terhimpun dalam cinta padaMu, telah berjumpa dalam taat padaMu, telah bersatu dalam dakwah padaMu, dan telah terpadu dalam membela syariatMu, penuhilah hati-hati ini dengan nurMu,

yang tidak pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan…

Aamiiin yaa rabbal ‘aalamiin.

YA ALLAH KUPOHON DARIMU..TEMUKANLAH DIRIKU DENGAN CINTA YANG MENDAPAT KERIDHAAN DARIMU.

DAN TEMUKAN DAKU DENGN CINTA KE JALAN MU.. TEMUKANLAH DIRIKU DENGAN CINTA YANG IKHLAS..

DAN JADIKAN LAH DIRI KU SEORANG YANG MAMPU MEMBIMBING PASANGANKU KEARAH JALAN KEBENARAN..

MENGUBAH YANG BIASA MENJADI LUAR BIASA

Dikecewakan itu BIASA, tapi membalasnya dengan kasih sayang itulah yang LUAR BIASA...

Memaafkan kesalahan itu BIASA, tapi berbuat baik pada yang bersalah itulah yang LUAR BIASA...

Memberi itu BIASA, tapi memberikan sesuatu yang masih kita sayangi serta kita butuhkan itulah yang LUAR BIASA...

Bersyukur itu BIASA, tapi bersyukur saat kita didera musibah itulah yang LUAR BIASA...

“Mari kita bentuk pribadi ini serta mengarahkannya pada sesuatu yang LUAR BIASA.”

•KEEP ISTIQOMAH•

RAHASIA UMUR

Lucu, tapi maknanya dalam sekali. Dulu ketika TUHAN menciptakan SAPI, MONYET, ANJING, dan MANUSIA, TUHAN berkata:

"Hari ini aku ciptakan kau sebagai SAPI. Engkau harus pergi ke padang rumput, bekerja di bawah terik matahari sepanjang hari
. Aku tetapkan umurmu sekitar 50 tahun." Si SAPI keberatan, "Kehidupanku akan sangat berat selama 50 tahun, kiranya 20 tahun cukuplah untukku, ku kembalikan kepadamu yang 30 tahun." Maka setujulah TUHAN.

Di hari ke-2, TUHAN menciptakan MONYET. "Hai MONYET, hiburlah manusia, aku berikan kau umur 20 tahun." Si MONYET keberatan, "Menghibur manusia dan membuat mereka tertawa? 10 tahun cukuplah untukku, ku kembalikan 10 tahun kepadamu." Maka setujulah TUHAN.

Di hari ke-3, TUHAN menciptakan ANJING, "Apa yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu. Setiap orang yang mendekat kau harus menggonggonginya. Untuk itu ku berikan umurmu 20 tahun." Si ANJING keberatan, "Menjaga pintu sepanjang hari selama 20 tahun? Cukuplah 10 tahun untukku, ku kembalikan lagi yang 10 tahun kepadamu." Maka setujulah TUHAN.

Di hari ke-4, TUHAN menciptakan MANUSIA, TUHAN berkata kepada MANUSIA: "Tugasmu adalah makan, tidur, dan bersenang-senang. Inilah kehidupan, kau akan menikmatinya dan ku beri engkau umur 25 tahun." si MANUSIA keberatan, katanya: "Menikmati hidup selama 25 tahun? Itu terlalu singkat TUHAN, karena SAPI mengembalikan 30 tahun umurnya, lalu ANJING mengembalikan 10 tahun, dan MONYET mengembalikan 10 tahun, maka berikanlah semuanya itu padaku. Semua itu akan menambah masa hidupku menjadi 75 tahun, setuju?" Maka setujulah TUHAN.

Akibatnya:

Pada 25 tahun pertama kehidupan sebagai MANUSIA kita makan, tidur, dan bersenang-senang.

Pada 30 tahun berikutnya menjalankan kehidupan layaknya seekor SAPI, kita harus bekerja keras sepanjang hari untuk menopang keluarga kita.

Pada 10 tahun kemudian kita membuat cucu kita tertawa dengan berperan sebagai monyet yang menghibur.

Pada 10 tahun terakhir kita tinggal di rumah. Duduk (di kursi roda) depan pintu dan menggonggong (batuk) di depan orang yang lewat, uhuk... uhuk...

Makannya, gunakanlah umur kita sebaik-baiknya

BERSYUKURLAH ATAS HIDUP KITA

Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.

Lewatlah sebuah motor di depan mereka. Berkatalah petani ini pada istrinya: "Lihatlah Bu, betapa bahagianya sua
mi istri yang naik motor itu, meskipun mereka juga kehujanan, tapi mereka bisa cepat sampai di rumah. Tidak seperti kita yang harus lelah berjal......an untuk sampai ke rumah."

Sementara itu, pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan, melihat sebuah mobil pick up lewat di depan mereka.

Pengendara motor itu berkata kepada istrinya: "Lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu. Mereka tidak perlu kehujanan seperti kita."

Di dalam mobil pick up yang dikendarai sepasang suami istri, terjadi perbincangan, ketika sebuah mobil sedan Mercy lewat di hadapan mereka: "Lihatlah bu, betapa bahagia orang yang naik mobil bagus itu. Mobil itu pasti nyaman dikendarai, tidak seperti mobil kita yang sering mogok."

Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dalam hatinya: "Betapa bahagianya suami istri itu. Mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini. Sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berdua karena kesibukan kami masing masing."

Kebahagiaan tak akan pernah kita miliki jika kita hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain.

Bersyukurlah kepada Tuhan atas hidup kita supaya kita tahu di mana kebahagiaan itu berada