Rabu, 19 Desember 2012
iRi
Saya juga sangat iri kepada orang-orang yang pada siang hari beraktivitas penuh energi, namun saat dini hari ia menangis tiada henti. Mereka tampak tegar, kuat dan penuh wibawa di hadapan manusia, namun ia merasa amat lemah dan tak berdaya di hadapan Sang Pencipta. Mereka rindu serindu-rindunya kelak berjumpa dengan-Nya namun tidak melupakan berinteraksi dengan hamba-hamba ciptaan-Nya di dunia.
Saya pun iri kepada orang-orang yang namanya tidak begitu dikenal di dunia maya, media masa atau elektronik namun kebaikannya melebihi kebanyakan orang. Mereka tidak berburu tepuk tangan manusia tapi hanya berupaya agar malaikat pencatat kebaikan sibuk bekerja. Nama mereka boleh jadi tidak dikenal oleh kebanyakan penduduk bumi namun kemungkinan besar mereka dicintai penduduk langit.
Saya malu kepada mereka, sebab saya terkadang hanya sesekali melakukan kebaikan tetapi dipamerkan berkali-kali. Terkadang juga saya hanya berbagi beberapa lembar rupiah namun sudah buru-buru dipromosikan di social media dan orang-orang di sekitar saya. Ah, saya bukan hanya malu tetapi juga sangat iri kepada mereka…
Mari kita semua berlomba iri untuk sesuatu yang berorientasi prestasi dan kebaikan bukan kepada sesuatu yang lebih bersifat materi atau kebendaan. Iri kepada sesuatu yang bersifat prestasi dan kebaikan akan memungkinkan hidup kita berpeluang terus tumbuh dan berkembang. Tetapi iri kepada sesuatu yang bersifat materi atau kebendaan bisa membuat hidup kita semakin serakah dan jauh dari berkah.
Upayakan iri kita mendatangkan cinta-Nya bukan menambah beban kehidupan yang semakin menyiksa. Apakah Anda iri juga seperti saya? Marilah kita tiru kehidupan orang yang telah membuat kita iri. Setuju?
Salam SuksesMulia!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar