Kata-kata yang terucap mencerminkan isi pikiran dan
hati seseorang. Jadi kurang tepat bila ada yang berkata, “Kata-kata saya
memang kasar dan keras tetapi hati saya lembut.” Itu namanya ‘pelajaran
mengarang”, hehehe… Ibarat teko, apa yang tertuang menunjukkan isinya.
Jadi, kalau tekonya berisi susu maka saat dituang keluarlah susu. Jika
teko isinya air comberan maka saat dituang keluarnya pun pasti air
comberan.
Kata-kata yang kita ucapkan sejatinya mempengaruhi sel-sel dan hormon-hormon dalam tubuh kita. Coba katakan, “Wah, jeruk ini asam banget, ya. Ampun, ampun, rasa asamnya sampai ubun-ubun. Ini jeruk terasam yang pernah saya makan!” Pernah makan jeruk masam? Tahu kan bagaimana rasanya? Membaca kata-kata tadi, apa yang Anda rasakan? Pasti Anda merasakan sesuatu…
Karena kata-kata berpengaruh besar dalam hidup kita maka pastikan kita harus lebih sering mendengar kata-kata yang positif dibandingkan dengan yang negatif. Termasuk hati-hatilah tehadap apa yang Anda ucapkan karena itu mempengaruhi orang-orang di sekitar Anda. Kisah berikut semoga bisa menjadi pelajaran.
Seorang lelaki naik kereta api dari Bogor menuju Jakarta. Ia duduk di dekat seorang ibu yang sedang merayu anaknya makan pizza herbal yang diperoleh dari sahabatnya. Karena berbagai rayuan tidak berhasil maka sang ibu menggunakan jurus pamungkas, “Ayo anakku makan pizza ini, nanti kalau tidak mau makan pizza ini mama kasih ke om yang disebelah ini, lho!” Mendengar omongan itu, lelaki di sebelahnya tersenyum. Aroma pizza yang begitu nikmat akhirnya menggoda perutnya.
20 menit berlalu, aroma pizza itu semakin menggoda namun sang anak belum juga mau makan pizza itu. Sementara itu, entah sudah berapa kali sang ibu berkata, “Ayo dong anakku, pizza ini dimakan. Nanti kalau gak mau makan, pizza ini mama kasih ke om di sebelah, lho!”
Tak tahan dengan aroma pizza yang semakin menggoda, pemuda itu pun memberanikan diri berkata, “Bu, tolong ambil keputusan segera. Sebab seharusnya saya sudah turun di tiga stasiun sebelumnya.”
Salam SuksesMulia!
Kata-kata yang kita ucapkan sejatinya mempengaruhi sel-sel dan hormon-hormon dalam tubuh kita. Coba katakan, “Wah, jeruk ini asam banget, ya. Ampun, ampun, rasa asamnya sampai ubun-ubun. Ini jeruk terasam yang pernah saya makan!” Pernah makan jeruk masam? Tahu kan bagaimana rasanya? Membaca kata-kata tadi, apa yang Anda rasakan? Pasti Anda merasakan sesuatu…
Karena kata-kata berpengaruh besar dalam hidup kita maka pastikan kita harus lebih sering mendengar kata-kata yang positif dibandingkan dengan yang negatif. Termasuk hati-hatilah tehadap apa yang Anda ucapkan karena itu mempengaruhi orang-orang di sekitar Anda. Kisah berikut semoga bisa menjadi pelajaran.
Seorang lelaki naik kereta api dari Bogor menuju Jakarta. Ia duduk di dekat seorang ibu yang sedang merayu anaknya makan pizza herbal yang diperoleh dari sahabatnya. Karena berbagai rayuan tidak berhasil maka sang ibu menggunakan jurus pamungkas, “Ayo anakku makan pizza ini, nanti kalau tidak mau makan pizza ini mama kasih ke om yang disebelah ini, lho!” Mendengar omongan itu, lelaki di sebelahnya tersenyum. Aroma pizza yang begitu nikmat akhirnya menggoda perutnya.
20 menit berlalu, aroma pizza itu semakin menggoda namun sang anak belum juga mau makan pizza itu. Sementara itu, entah sudah berapa kali sang ibu berkata, “Ayo dong anakku, pizza ini dimakan. Nanti kalau gak mau makan, pizza ini mama kasih ke om di sebelah, lho!”
Tak tahan dengan aroma pizza yang semakin menggoda, pemuda itu pun memberanikan diri berkata, “Bu, tolong ambil keputusan segera. Sebab seharusnya saya sudah turun di tiga stasiun sebelumnya.”
Salam SuksesMulia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar