Kamis, 01 November 2012

Tanya yang Menyiksa


Salah satu kenikmatan hidup adalah ketika kita banyak teman dan mudah bergaul. Orang tua saya berpesan jadilah orang yang “grapyak” alias mudah menyapa dan berinteraksi dengan orang lain. Salah satu kemampuan yang harus kita miliki agar mudah bergaul adalah kemampuan bertanya.

Bertanya yang baik sama pentingnya dengan kemampuan menjawab pertanyaan dengan baik. Sembarangan bertanya bisa membuat orang yang ditanya tersinggung, sakit hati, bersedih dan akhirnya menangis tersedu-sedu. Menurut saya ada beberapa pertanyaan yang seharusnya dihindari saat kita berjumpa dengan orang lain.

Hindari pertanyaan yang sifatnya sangat pribadi. Misalnya, “Anaknya sudah berapa pak/ibu?” Ketahuilah, betapa banyak orang yang sudah menikah bertahun-tahun namun belum dikaruniai anak. Pertanyaan seperti itu bisa sangat menyiksa buat mereka. Apakah tidak boleh bertanya tentang anak? Tentu boleh, tetapi setelah kita tahu dan yakin bahwa mereka sudah dikaruniai anak.

Selain itu, banyak orang yang bercanda dengan pertanyaan, “Sudah berapa istrinya?” Perlu Anda paham, tidak semua orang senang membicarakan poligami. Memang banyak orang yang happy dan harmonis walau sudah berpoligami, istri-istrinyapun saling mendukung satu dengan yang lain, tetapi itu bukan bahan pertanyaan yang tepat di ranah pergaulan.

Contoh pertanyaan pribadi lain yang sangat tidak disenangi terutama oleh kaum perempuan adalah, “Berat badanmu berapa sekarang?” Sadarilah, banyak kaum hawa yang ingin menurunkan berat badan dengan berbagai cara namun belum membuahkan hasil, bahkan badannya semakin besar. Pertanyaan tadi mungkin awalnya membuat tertawa tetapi setelah itu wanita yang ditanya akan ke kamar mandi kemudian menangis.

Hindari pula pertanyaan tentang gaji dan penghasilan. Sungguh tidak sopan apabila ada orang yang tiba-tiba bertanya, “Gaji Anda berapa sekarang?” Pertanyaan ini cocok kalau Anda bagian SDM yang sedang wawancara calon karyawan baru yang sudah bekerja di perusahaan lain. Tetapi bila Anda baru kenal kemudian bertanya tentang hal itu, sepertinya Anda perlu belajar etika pergaulan.

Kita hidup di dunia tidak sendirian.  Setiap orang punya nilai, latar belakang dan pemahaman yang berbeda. Bertanyalah dengan tepat atau diam. Karena boleh jadi, bagi Anda itu pertanyaan biasa tetapi bagi orang lain menyiksa. Mari cerdas dan gunakan nurani saat bertanya.

Salam SuksesMulia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar